Mojok Di malam Lebaran

ni cerita sekitar 7 th yang lalu.....

Dengan bersusah payah akhirnya aku nyampai juga di kampung halamanku, sehari sebelum lebaran, setelah dua tahun menggembara di Jakarta. Dua tahun kota Jakarta mampu menempaku menjadi lelaki yang matang dalam bidang seksual. Kalau dua tahun lalu aku paling banter sekedar ciuman dan raba2an, maka sekarang jangan tanya lagi pengalaman seksualku...Beberapa panti pijat menjadi tempat singgahku, Mall Mall tempat mejeng ABG bispak menjadi makananku tiap waktu senggang. Tanyakan aja kehebatanku di atas ranjang pada Mbak Nung (tetangg kontrakanku), atau Mbak yati dan Mbak teti teman kantorku, juga Ibu Novita dan Angie anknya, murid lesku yang rumahnya di Pantai Indah Kapuk....

Neni. Doi mantanku di kampung. Dia memutuskan hubungan pacaran yang sudah berjalan dari saat aku kuiah. Waktu itu doi kecantol ama temen kuliahnya di Jogja. Maklum aja, secara tongkrongan aku memang kalah kaya.

"hai..gimana kabar Jakarta" sapa Neni saat ketemu di jalan sore itu.
" baik-baik aja...gimana, masih ama temen kuliahmu?" tanyaku.
" udah putus...lagi jomblo neh " katanya.

Dari kabar beberapa temen di kampung, Neni sekarang suka gonta-ganti pacar dan katanya sudah gak perawan lagi....

"ntar malam boleh dunk aku main?" tanyaku.
"boleh aja...aku tunggu habis isya' ya...." katanya.

Malam takbiran 7 tahun yang lalu. Aku sudah di rumah Neni. Berduaan di teras yang remang-remang, tempat favorit kami dulu saat masih berhubungan. Bokap dan Ibunya sedang ke masjid dan biasanya sampai jam dua pagi baru pulang..

Neni merebahkan tubuhnya di pangkuanku, aku belai rambutnya. Masih seharu dulu...kuberanikan untuk meremas-remas buah dadanya...masih semengkal dua tahun lalu....

"ahhh...mas nakal sekarang....nafsu banget seh remasanya" katanya
"kamu juga...dah pinter" kataku
"pinter apa?" katanya
"pinter mbedain remasan sayang ama remasan nafsu...." jawabku sambi membawa tanganya ke selangkanganku. Neni tidak menolak, tapi juga masih pasif.
"mas sering melakukan ya, di jakarta ?" tanyanya.
"melakukan apa? ini ya..." jawabku sambil megelus-elus selangkanganya yang tertutup rok panjang. 

Karena diam saja, kuberanikan diri memasukkan tanganku ke dalam lubang roknya. Aku elus pahanya, makin ke atas ke arah gundukan hangat di selangkanganya. Aku rasakan tangnnya juga membalas megelus selangkanganku dari luar celanaku.

"ke dalam aja yuk...." katanya sambil mendesah.

(Bersambung)

Lanjutanya neh...

Sesampai di dalam Aku langsung memeluk Neni dari belakang. Aku menekan pantat Neni dengan bagian kontolku yang tegang. Kedua tanganku melingkari pinggang Neni. Aku dengan liar mendaratkan ciuman2 di tengkuk Neni. Neni langsung berbalik, Ia melingkarkan tangannya di pinggangku dan dengan agresif menarik tubuhku ke tembok. Dalam hitungan detik bibirku sudah dilumat olehnya. Aku membalas dengan memutar dan memilin lidahnya. Aku menarik lidah Neni dengan lidah hangatku. Neni membalasnya dengan pagutan dan lumatan yang bergelora. Aku menarik tubuh Neni sehingga kini Aku yang bersandar di tembok ruangan belakang itu. Kami saling menciumi dan menjilati dengan liar.

Mulut Neni tak henti-henti mengeluartkan bunyi kecipak ketika mulutku menyedoti lidah dan bibirnya. Neni makin dipenuhi nafsu birahi. Ia makin merapatkan tubuh ke dalam pelukanku. Aku menariknya dengan penuh nafsu dan meremasi pantat dan pinggul Neni. Neni melingkarkan satu tangnnya di leherku dan satunya lagi merabai leherku. Mulutnya tidak berhenti melumat lidah dan mulutku. Neni menggeserkan badannya agak ke bawah. Ketika Neni merasakan kontolku yang tegang telah berada di daerah selangkangannya, ia membuka paha sedikit lalu merapatkannya. Aku membalas dengan menekan kontolnku ke arah Neni. Lalu Neni menggesek-gesek kontol Aku dengan memeknya yang masih tertutup rok panjangnya...

Aku membuka kancing depan baju tidur Neni. Lalu membenamkan wajahku di dada Neni yang besar. Aku menggeser BH Neni ke atas. Lalu tanganku meraih buah dada yang besar itu lalu aku menciumi dan menjilatinya. 

“Mmm...ooohh....ooooooohhh…,” desah Neni. Aku makin bernafsu mendengar desahnya. Aku mulai menjilati puting susu Neni lalu menyedotinya.

“Mmm....oohhh…oohh…ooohhh…ooohhhh…,”begitu desahan penuh nafsu Neni setiap kali Aku menyedot puting susu Neni dengan keras. Tubuh Neni makin melengkung. Ia membusungkan dadanya, menekankan buah dadanya ke mulutku. Neni melihati mulutku menjilati, menciumi, dan mengisap-isap buah dadanya. Neni makin keras menggesekkan selangkangannya ke bagian kontolku. Tangan kirinya mendekap kepalaku untuk terus menciumi buah dadanya sementara tangan kanannnya merabai dadaku dan memijat-mijat puting susuku yang kecil. Mulutku dengan ganas mengecupi puting susu Neni, menyedotinya, lalu menarik-nariknya dengan mulutku. 

“Mass…hhhmm…Mass…ke kamar Neni aja yuk…,”bisik Neni. Aku mengendorkan pelukannya. Aku baru sadar kalau kami masih berada di ruang tamu.

Neni menarik tubuhnya dari pelukan ketatku. Ia bergerak ke saklar. Klik!!Lalu seluruh ruangan tengah yang menuju kamar Neni yang terlihat dari luar kalau lampu menyala langsung gelap. Aku kembali merangkuli tubuh Neni dan menciumi bibirnya. Neni membalas dengan tak kalah agresif. Neni meciumiku, memeluknya, dan menariknya. Aku mengikuti gerakan Neni. Neni dan Aku tetap berpelukan dan berciuman ketika meraka melangkah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Neni menarik tubuhku ke kasur....

Aku tertarik menindih tubuh Neni. Kaki Neni terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Aku menunduk menggumulinya. Ia menempatkan bagian kontolnya di selangkangannya yang terbuka. Aku bisa merasakan empuknya memek Neni yang masih terbungkus rok panjang. Mulutku menciumi pusar Neni sambil kedua tanganku menelanjangi tubuh bagian atas Neni. Neni tak kalah agresif membuka bajuku. Ciumanku makin liar. Mulutku bergerak ke pinggul Neni. Kedua tanganku membuka rok panjangnya. Aku membukanya perlahan-lahan. Bibirku merangsek menciumi bagian celana dalam Neni yang terlihat. Neni hanya melihati Aku. Ketika akhirnya rok itu itu terlepas, terlihatlah gundukan memek Neni yang tebal terbungkus celana dalam putih. 

“Mmmm...ooohhh...oooh..,”desahku sambil mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu ia berdiri membuka celananya. Aku berdiri telanjang bulat dengan kontol yang mengacung tegang. Neni memandangi kontolku. Aku berdiri mengocok kontolku sebentar lalu membungkuk membuka celana dalam Neni. Kini tubuh bugil Neni terpampang di depanku.....

Aku mendekatkan mulutnya ke memek Neni yang dipenuhi jembut lebat. Neni mengangkangkan pahanya lebar-lebar dan mengangkat pantatnya ketika mulutku menyentuh permukaan memeknya. Aku lalu mendorong tubuh Neni perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah2 tempat tidur itu Neni telentang pasrah dengan paha terbuka. Ia melihat Aku mendatangi ke tengah tempat tidur dengan kontol yang teracung tegang. Neni makin melebarkan pahanya. Neni merangkul leherku. Aku menindih tubuh Neni dan mencium mulutnya. Neni membalasnya dengan mengulum bibirku. 

Aku mengerakkan pantatku, dengan kontolku yang tegang akumencari memek Neni. Akhirnya ujung kontol Aku merasakan permukaan memek Neni yang basah. Aku menekan-nekannya perlahan. Neni membantunya dengan menggerakkan pinggulnya. Aku merasakan ujung kontolku masuk sedikit di celah memek Neni. Neni merapatkan selangkangannya. Lalu Aku menusukkan kontolku. 

"Oooohh....ooohh Neni...Massss,’ desahnya seraya menggoyangkan pinggulnya. 

“Nnngg....ooohhh....oohhh sayang…,” desah Neni. 

Sepertinya Neni sangat menikmati kontolku yang melesak memasuki memeknya yang basah. Neni menggerakkan pinggulnya menyambut kontolku yang menusuk lobang memeknya. Lalu seketika Neni melingkarkan pahanya di pinggulku.
Share this article :
 

+ komentar + 1 komentar

Anonim
11 Oktober 2017 pukul 23.11

Aku pria orang jawa
buat cewek n tante yg cari pria simpanan hub 0813 6871 2420

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cerita Panas - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger